Sesaat yang Hidup Tetap Akan Kembali

Sesaat yang hidup tetap akan kembali
Waktunya, siapakah yang akan mengerti?

Terasa hidup seakan lestari abadi
Baguslah, masih bisa bergembira ke sana ke mari

Menikmati ruang sebuah rasa sukacita
tanpa lupa munajat dan doa buat Yang Esa

Mengenang bahawa setiap saat indah dan gundah
suratan tertulis, ditakdir, datang dari Allah

Maka, siapa pun yang kelak meninggalkan alam
Tetaplah diingati bahawa semuanya milik Pemerintah Sekalian Alam

Muhasabahlah buat diriku dan dirimu sendiri
Sesaat kita akan menyusuli yang telah mendahului

Senyumlah kerana masih diizinkan sebuah kehidupan
dan menangislah kerana semakin menghampiri saat perpisahan

Ataskanlah hak untuk Allah dan RasulNya
di saat masih banyak hak perlu pelunasannya

Maafkanlah dan mintalah kemaafan dari Ilahi dan mereka
semoga restu Allah bersama kita semua

Silakanlah untuk bergembira lagi selepas ini
tanpa lupa kelak akan datang dukacita nanti

Atas ingatan buat diri, “Andai aku menangisi,
sesungguhnya aku juga kelak akan pergi.”

Kampung Dungun Timbok, Tuaran, Sabah
Sabtu, 21 Jun 2014, jam 8.37 malam.

Comments