Betapa Sucinya KasihMu, Tuhan

(Sempena Ulangtahun Kelahiran ke-19)

بسم الله الرحمن الرحيم

Segala puji dan syukur saya panjatkan ke hadrat Allah SWT. Kerana izin dan rahmatNya, Allah masih mengizinkan saya untuk terus hidup di atas dunia.

Terima kasih, Allah, atas rahmatMu.

Selawat dan salam dipanjatkan ke hadrat Rasulullah SAW, kaum keluarganya dan para sahabatnya yang mulia.

Alhamdulillah. Hari ini saya syukuri dan insafi tahun kehidupan baru yang Allah ciptakan. Terus terang; terasa diri ini tua setelah berada di tahun baru meski ramai yang masih hidup lebih tua dari saya.

Sepanjang 18 tahun yang lepas, saya diajar mengenali Allah dan RasulNya SAW. Saya juga diajar mengenai Islam, iman dan ihsan. Saya juga dididik mengenai ilmu-ilmu duniawi dan ukhrawi. Saya juga dibimbing menjadi orang baik.

Inilah saya, seorang anak; seorang abang dan adik dalam keluarga kecil dan besar; seorang sahabat dan kawan dalam persaudaraan dan persahabatan.

Inilah saya, seorang pelajar dan pengajar; seorang imam dan makmum; seorang daie dan mad'u; seorang penulis dan penyair.

Ayahbonda, seluruh ahli keluarga dan sanak saudara, guru-guru, para sahabat dan rakan, para pemimpin pelbagai bidang dan peringkat dan semua yang mengenali, mendekati, mensahabati, menasihati dan menyokong diri ini; Kalian semualah yang selama ini banyak berjasa kepada saya di setiap tempat dan ketika.

Jutaan terima kasih saya ucapkan. Kalianah selama ini yang berjasa membantu saya mencorakkan kehidupan. Jujur; saya memerlukan pendamping di setiap tempat dan ketika meski diri ini bersendirian di kebanyakan waktu. Dalam pada itu, Allah jugalah yang menjadi sebaik-baik pendamping bagi seluruh hambaNya.

TanpaMu, ya Allah, hidupku tidak bererti. Aku benar-benar merasakannya.

Di kesempatan ini, keampunan saya pohonkan kepada Allah dan kemaafan saya pohonkan daripada semua atas dosa, salah silap, kekurangan dan kelemahan diri ini sepanjang 18 tahun kehidupan. Saya berazam untuk memperbaiki diri di waktu mendatang. Namun begitu, itu semua hanya akan berlaku dengan izin Allah jua dan dengan sokongan dan dorongan daripada semua.

Untuk zaman kehidupan mendatang, diri ini masih mengharapkan izinNya agar saya menjadi seorang yang berguna kepada keluarga, masyarakat, agama, bangsa dan negara. Semoga Allah merestui diri ini dan kalian semua dengan rahmat, keampunan dan kasih sayangNya.

Untuk kali yang berikutnya, terima kasih, Allah, atas kasih sayangMu.

"Betapa sucinya kasihMu, Tuhan. Betapa agungnya kebesaranMu. Diri ini mengharapkan cintaMu. Kekalkanlah rasa kehambaanku..."

Comments